THE DENIM PROCESS: LATAR BELAKANG

Juli 25, 2016 Unknown 0 Comments


Sekarang, saya akan menceritakan sedikit dari sejarah denim dan bagaimana proses pembuatannya. Seringkali kita mengetahui secara garis besar pembuatannya akan tetapi belum mengetahui proses selengkapnya.

Mungkin masih ada yang sering bingung, apasih bedanya denim dan jeans? Denim adalah bahannya dan jeans merupakan produknya. Pemakai jeans pertamakali adalah pelaut dan
penambang emas di California. Denim sendiri berasal dari kata Serge de Nîmes yang merupakan sebuah kota di Perancis, sedangkan jeans berasal dari Genoese yang merupakan sebutan bagi para pelaut dari Italia yang selalu memakai baju berwarna biru saat berlayar.
Dulu, denim sebenarnya merupakan paduan dari wool dan cotton atau wool dan silk ( tidak tahu mana yg benar) tetapi setelah abad ke-19, hanya memakai cotton saja. Warna biru dari jeans merupakan hasil dye dari tanamanindigo yang telah dipergunakan sejak 2500 tahun sebelum masehi. Pabrik-pabrik jeans mengimport indigo plant dari India sampai akhirnya sintetik indigo diciptakan. Sebuah sumber mengatakan bahwa Indonesia dulu merupakan salah satu penyuplaiIndigovera (emas biru). Ambarawa dan sekitarnya merupakan ladang terbesarIndigovera. Natural indigo sangat mahal tetapi masih bisa ditemui pada jeans-jeans sekarang. Namun, disertai dengan harga yang melambung tinggi. Sintetik indigo ditemukan oleh Adolf Von Baeyer pada tahun 1878.
Tidak bisa dipungkiri, Levi's Staruss merupakan pioneer daripada jeans. Mereka merupakan pemasok 'celana kerja' kepada para penambang emas. Levi's  berdiri sejak 1850 hingga sekarang. Mr. Levi Strauss sendiri tidak menyukai sebutan jeans, maka ia menyebutnya overall. Info selengkapnya mengenai Mr. Levi Strauss dapat dibaca pada link:http://www.friendsofcannabis.com/friends/levi_strauss.htm
Bukan Levi's yang menemukan rivets. Jeans-jeans mereka pada awalnya tidak menggunakan rivets, Jacob Davis-lah yang menemukannya. Ia adalah seorang penjahit yang seringkali mendapat complain dari para penambang karena jaitan yang sering lepas. Rivets dipantenkan pada tanggal 20 Mei, 1873. Zipper diciptakan untuk menggantikan button fly pada tahun 1920. Dan pada tahun 1937, hidden rivets diciptakan karena complain rivets belakang merusak kursi, sofa, dan saddle kuda.  Pada tahun 1960-an, rivets tidak lagi dipasang pada back pockets. Maka dari itu, jeans-jeans yang memiliki details hidden rivets merupakan replica daripada masa-masa vintage tersebut.
Sekarang saya akan sedikit menceritakan mengenai masa-masa kejayaan jeans. Jeans mulai populer pada tahun 1950, dan pada tahun 1957, mencapai penjualan sebesar 150 juta pasang di seluruh dunia. Tahun 1967, 200 juta pasang terjual di Amerika, 500 juta di tahun 1977, dan puncaknya 520 juta pada tahun 1981. Banyak ahli menganggap bahwa kerasnya penjualan jeans bergantung pada harga yang murah, however, pd tahun 1970an harga jeans meningkat hingga dua kali lipat dan penjualan tetap melebihi supply.Namun, pada tahun 1980an penjualan semakin menurun.
Sekarang, Levi's memproduksi jeans dengan berbagai macam warna dan para designer pun berlomba-lomba memproduksi jeans dengan berbagai macam teknik terbaru. Jeans pun menjadi salah satu item fashion paling populer.

0 komentar:

ISTILAH DALAM DUNIA DENIM

Juli 25, 2016 Unknown 0 Comments








Arcuate.

Arti harafiahnya yaitu sesuatu yg menyerupai sebuah lengkungan. Pertama kali digunakan oleh Levis di kantong belakang jeans dengan double-stitching. Dikenal sebagai salah satu clothing trademark tertua di dunia. Levis mempatenkan arcuate stitching sejak tahun 1943.

Broken Twill.

Dibuat pertama kali oleh Wrangler. Pada dasarnya merupakan gabungan antara left hand twill dan right hand twill. Dibuat untuk mencegah leg twisting yang terjadi natural karena arah rajutan yg mengarah ke kanan atau ke kiri.

Chain Stitch.

Merupakan teknik jahit yang paling penting pada jeans. Pada teknik jahit ini, dibutuhkan 2 buah benang yang akan saling mengunci satu sama lain dan membuat pola seperti rantai. Teknik jahitan ini merupakan salah satu teknik jahit yang akan menjamin kekuatan yang lebih dibanding jahitan biasa. Biasanya chainstitch digunakan di bagian-bagian yang merupakan stress point seperti inseam dan pinggang. Selain karena kekuatannya, jenis jahitan ini juga akan memberikan roping effect di bagian hem. Salah satu mesin jahit yang sudah digunakan sejak jaman dulu dan terkenal karena kemampuan membuat chainstitchnya adalah Union Special.


Distress / Washed / Pre-washed.


Proses untuk membuat jeans memiliki efek sudah dipakai sebelumnya. Bisa berupa bentuk-bentuk lobang kecil, robek-robek, atau paling minimum warna garis-garis muda dan efek ‘denim bleed’


Honeycomb / Whiskers.


Efek yang didapatkan ketika bahan denim yang keras terlipat di bagian tertentu seperti bagian belakang lutut dan paha bagian atas. lipatan-lipatan ini akan membentuk seperti sebuah pattern.

Indigo

Salah satu jenis pewarna yang paling tua di dunia ini yang bisa dilacak dari 10 tahun sebelum masehi dan masih digunakan sampai saat ini. Awalnya merupakan jenis pewarna yang dapat diekstrak dari tanaman indigofera, tetapi pada akhir abad 19, Adolf von Baeyer melakukan riset untuk membuat jenis pewarna yang sama yang dapat dicapai melalui proses sintesis kimiawi. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua jenis natural dan sintesis ini, bahkan ahli indigo pun tidak dapat melihat perbedaannya.

Raw.

Raw/Dry denim adalah bahan denim yang belum mendapatkan post-treatment, dalam hal ini yaitu denim yang baru selesai dibuat langsung dijual. Hal yang dapat dilihat untuk membedakan bahan “raw” dengan yg tidak adalah bahan raw cenderung keras dan warnanya lebih gelap. Biasanya setiap vendor jeans akan memberikan info lebih lanjut mengenai raw atau tidaknya produk mereka.
Uniknya raw/dry denim adalah memudarnya warna dyenya seiring dengan frekuensi pemakain. Dan efek pemudaran natural inilah yang menjadi daya tarik bagi para denim afficianado. Lain dengan denim yg prewashed dimana efek memudarnya telah dibuat secara artificial dengan mesin2 dan bahan2 kimia, raw denim akan membentuk efek pemudarannya sesuai dengan bentuk tubuh dan aktivitas si pemakai. Untuk memfasilitasi proses ini, biasanya raw denim jarang dicuci (pada umumnya setelah 6 bulan pemakaian effektif baru dicuci).

Rivets.

Sebuah benda kecil berbentuk bundar yang dipasang di daerah seperti pinggiran kantong, sebagai penambah kekuatan (supaya tidak cepat copot). Biasanya terbuat dari tembaga. Levis pertama kali memperkenalkan Hidden Rivets di kantong belakang, karena sebelumnya rivets di kantong belakang dianggap menggangu karena merusak sofa yang biasa diduduki dan juga saddle pada saat berkuda.

Sanforisation.

Proses yang sudah dipatenkan, bertujuan untuk menyusutkan bahan denim sebelum dibuat menjadi jeans. Baca bagian shrinking untuk info lebih lanjut. Bacaan lebih lanjut: http://www.sanforized.biz/e_what.htm

Selvedge / Selvage.

Istilah yang digunakan untuk denim yang membentuk edge-nya sendiri (self-edge), karena pada shuttle loom, rajutan denim dapat diselesaikan oleh loom itu sendiri, beda dengan denim yg dihasilkan dengan projectile loom, harus dipotong dan dijahit untuk menyelesaikan fabric-nya. Umumnya shuttle loom membutuhkan lebih banyak bahan untuk menyelesaikan fabric sehingga komposisi cotton yang digunakan lebih banyak, menjadikan bahan selvage denim lebih superior dari denim biasa.

Starch.

Biasanya digunakan untuk membuat jeans menjadi lebih keras dan stiff. Semakin keras dan stiff, sepertinya semakin mudah untuk membuat crease dan honeycombs yang lebih kontras.

Shrinking denim.

Mengapa kita butuh menyusutkan denim? Karena bahan dasar jeans pada umumnya terbuat dari bahan katun seperti bahan pakaian lain pada umumnya. Katun diredam air tentu saja akan menyusut dan akan membesar lagi jika direnggangkan.

Melalui proses sanforisation, penyusutan daripada jeans ini diminimalkan sampai dengan kira-kira 1%. Oleh karena itu untuk jeans yang udah di-sanforize, pada umumnya penyusutan tidak dibutuhkan lagi.

Akan tetapi pada jeans yang belum di sanforized (dikenal dengan sebutan: unsaforized denim) penyusutan masih bisa terjadi sehingga merubah ukuran jeans dengan signifikan. Oleh karena itu jeans yang belum di sanforized pada umumnya direndam dahulu sebelum dipakai. Perkiraan akan penyusutannya tidak bisa dibuat karena tiap jeans menyusut berbeda-beda tergantung bahan, temperatur, lamanya direndam di air dan faktor-faktor lain. Kami sarankan untuk membaca label atau menanyakan kepada expert local sebelum membeli jeans jenis ini untuk mendapakan ‘fit’ yang diinginkan.


0 komentar:

ALL ABOUT VINTAGE DENIM

Juli 25, 2016 Unknown 0 Comments

All About Vintage Denim

Kami senang sekali dengan hal-hal yang berbau vintage, tidak terkecuali tentunya vintage denim. Beberapa bulan lalu, Lightning Magazine mengeluarkan sebuah edisi spesial yang kali ini membahas tentang vintage denim dimana sebelumnya Lightning sudah beberapa kali mengeluarkan edisi spesial membahas denim seperti The Denim BookDenim Buyers Guide dan Denim Indigo Master. Dalam edisi spesial kali ini, Lightning lebih mengetengahkan pembahasan mengenai vintage denim yang menurut kami dalam artian disini adalah denim-denim yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai main line dari suatu brand. Seperti yang sudah kita duga, fokus pembahasan akan lebih berat pada brand-brand tua dan sesepuh seperti Lee, Levi’s dan Wrangler.
Cover edisi ini cukup menarik, karena menampilkan sebuah jeans dari Levi’s yang merupakan keluaran tahun 30an awal – tahun 1937 (hint: exposed rivet). Cover ini mengupas anatomi sebuah vintage denim yang memiliki elemen-elemen antara lain cinchback, selvage, suspender button, exposed rivet, crotch rivet, dan lain sebagainya. Memang memakai sebuah Levi’s tahun 33 sebagai sebuah cover adalah pilihan yang tepat karena model ini hampir memiliki semua detail yang sifatnya vintage.

Seperti yang telah kita ketahui, membahas vintage denim tentu tidak jauh-jauh dari membahas model-model lama dari ketiga brand jeans terbesar di Amerika Serikat, yaitu Levi’s, Lee, dan Wrangler. Pembahasan tentunya diawali dengan pembahasan model-model Levi’s mulai dari Levi’s 501 sebagai main line produksi Levi’s sampai model 201 yang merupakan versi bujet dari 501 (bisa dilihat dari penggunaan bahan yang berbeda dan branding patch menggunakan linen, dimana 501 menggunakan kulit). Model 501 pun dibahas tuntas evolusinya mulai dari model tahun 1901 yang masih tanpa belt loop dan blank selvage sampai ke model tahun 84 yang sudah tidak menggunakan selvage denim lagi.

Pembahasan model-model Levi's. Perhatikan penambahan red tab pada model 37.
Disini kita bisa lihat perkembangan detail model-model Levi’s yang sering terlewat seperti penambahan red tab pada tahun 1937 untuk meyakinkan pembeli bahwa Levi’s asli-lah yang memakai red tab. Jika kita perhatikan, pada awal pemasangan red tab, tulisan LEVIS hanya ada pada satu sisi, sementara sekitar tahun 54, tulisan LEVIS sudah berada pada kedua sisi tab. Tahun 37 memang salah satu tahun yg cukup penting bagi perkembangan model Levi’s 501. Selain penambahan red tab, akhirnya exposed rivet pada kantong belakang juga dihilangkan dan diganti dengan hidden rivet. Selain itu walaupun masih menyandang sebuah buckle back, suspender button pada model ini hilang dan tidak digunakan lagi untuk model-model 501 berikutnya.
Seperti yang sudah kita ketahui pula, bahwa pada awal tahun 40an, ketika perang dunia berlangsung, Levi’s pun ikut andil dalam perang dengan mengurangi penggunaan bahan untuk konstruksi jeansnya. Dari buku ini kita bisa lihat bahwa ada 2 model Levi’s pada saat perang dunia 2. Yang pertama adalah versi awal yaitu tahun 42-43 dimana hal yang menarik adalah tidak ada-nya patch dan red tab. Sementara itu model berikutnya yaitu tahun 44-46, memiliki detail yang lazim pada WW 2 model seperti hilangnya rivet di coin pocket, painted arc, dan doughnut button.
Beberapa orang bilang bahwa model tahun 47 adalah model 501 yang menjadi definisi 5 pocket pants sampai saat ini, 5 kantong, 5 belt loop, sebuah leather patch dan 6 buah rivet yang terlihat. Pada model tahun 66, Levi’s menghentikan pemakaian leather patch pada jeansnya, diganti dengan paper patch yang mudah rusak dan hancur apalagi jika dicuci menggunakan mesin. Pada model ini pula Levi’s mulai menggunakan bartack menggantikan hidden rivet untuk penguat  kantong belakangnya.
Mungkin kita sering mendengar kata-kata Levis Big E dan Small e. Hal ini menyangkut huruf yang digunakan Levi’s di red tab-nya. Semenjak pemasangan red tab, Levi’s selalu menggunakan semua huruf kapital untuk tulisannya. Sementara itu pada tahun 74, mungkin karena alasan branding, tulisan di red tab pun berubah menjadi LeVI’S dengan huruf e yang kecil. Sebuah jeans dengan tab Big E dipandang sebagai sebuah jeans yang vintage dan lebih berharga dibanding small e.
Jika kamu tertarik dengan pembahasan tiap model Levi’s, silahkan cek website Paul Trynka.


0 komentar:

Juli 25, 2016 Unknown 0 Comments


News.


Ingin tahu, tentang dunia tekstil jeans dan denim. Ada baiknya, kita mengetahui sejarah terciptanya celana jeans, jenis-jenis kain jeans, apa perbedaan kain jeans dan denim. Berikut kami rangkum dalam satu artikel ini, semoga bisa bermanfaat bagi anda.Celana Jeans atau Denim adalah sebuah trend fashion yang banyak berkembang dari masa ke masa dan terus bertahan di abad modern sekarang ini. Tahukah anda, berapa lama popularitas celana jeans denim ini dimulai ?


Celana Denim pertama kali dibuat pada tahun 1560-an di Genoa, Italia, yang dibuat untuk keperluan angkatan laut karena bahannya yang memungkinkan digunakan dalam keadaan basah dan kering. Bahan denim disebut jeans dan berasal dari bahasa Perancis, bleu de genes, atau celana biru dari Genoa.Pada tahun 1800 an di Genoa dicoba membuat celana dari bahan kain denim ini. Ternyata celana dari denim ini banyak yang menyukai tidak hanya masyarakat Genoa melainkan juga warga Perancis. Dari sinilah penyebutan istilah jeans berasal. Masyarakat Perancis menamai celana dari denim buatan Genoa dengan nama Genes atau celana dari Genoa. Orang Inggris dan Amerika melafalkannya menjadi Jeans. Jadi jelaslah kain denim itu bahan untuk membuat celana yang dinamai Jeans atau di indonesia disebut Jins.


Pada abad 18 jeans mulai masuk Amerika Serikat, Levi Strauss, pemuda berumur 21 tahun asal Bavaria, Eropa yang memperkenalkannya kali pertama pada tahun 1850-an pada penambang-penambang emas di San Francisco, Amerika. Dengan bantuan seorang kawannya, Jacob Davis, mereka berdua kemudian menciptakan kancing dari bahan metal, untuk memperkuat kantung celana kerja tersebut. Tujuannya?! simpel: supaya celana yang digunakan para pekerja tambang, nggak gampang sobek, karena mengantungi emas. Padahal jauh sebelum Levi dan Jacob menemukan celana itu, bahan jeans sudah dikenal di benua Eropa, khususnya di Genoa, Italia. Nama Levi’s pun lahir ketika para penambang yang ketagihan celana Levi, mencari “those pants of Levi’s” (celana si Levi) yang terbuat dari denim. Di Amerika, kata Levi’s bersinonim dengan denim jeans.


Tahun 1970 adalah masa dimana Denim atau jeans diproduksi massal, dan moment inilah yang kemudian menjadikan denim/ jeans mencapai puncak popularitasnya. Tahun 1970-an ketika Barat dilanda “endemi” hippie, jins menjadi salah satu atribut yang melekat pada mereka, menjadi simbol pemberontakan terhadap kemapanan. Tidak jarang “para pemberontak” itu sengaja mengoyak-ngoyak celana jins mereka untuk mempertegas penolakan mereka pada kemapanan.


Mereka yang menganggap diri pengikut mode, pernah tidak tertarik pada jins. Jins lalu berkembang lebih sebagai baju untuk para pekerja kerah biru di Amerika. Jins bahkan kemudian identik dengan pakaian kerja para koboi ketika menggembala sapi mereka dari atas kuda mereka.setelah dua abad terus bertahan, jeans sudah benar-benar naik kelas, dari pakaian pekerja kasar di Amerika, kini menjadi pakaian paling fashionable dan wearable yang pernah ada.

0 komentar: