ALL ABOUT VINTAGE DENIM

Juli 25, 2016 Unknown 0 Comments

All About Vintage Denim

Kami senang sekali dengan hal-hal yang berbau vintage, tidak terkecuali tentunya vintage denim. Beberapa bulan lalu, Lightning Magazine mengeluarkan sebuah edisi spesial yang kali ini membahas tentang vintage denim dimana sebelumnya Lightning sudah beberapa kali mengeluarkan edisi spesial membahas denim seperti The Denim BookDenim Buyers Guide dan Denim Indigo Master. Dalam edisi spesial kali ini, Lightning lebih mengetengahkan pembahasan mengenai vintage denim yang menurut kami dalam artian disini adalah denim-denim yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai main line dari suatu brand. Seperti yang sudah kita duga, fokus pembahasan akan lebih berat pada brand-brand tua dan sesepuh seperti Lee, Levi’s dan Wrangler.
Cover edisi ini cukup menarik, karena menampilkan sebuah jeans dari Levi’s yang merupakan keluaran tahun 30an awal – tahun 1937 (hint: exposed rivet). Cover ini mengupas anatomi sebuah vintage denim yang memiliki elemen-elemen antara lain cinchback, selvage, suspender button, exposed rivet, crotch rivet, dan lain sebagainya. Memang memakai sebuah Levi’s tahun 33 sebagai sebuah cover adalah pilihan yang tepat karena model ini hampir memiliki semua detail yang sifatnya vintage.

Seperti yang telah kita ketahui, membahas vintage denim tentu tidak jauh-jauh dari membahas model-model lama dari ketiga brand jeans terbesar di Amerika Serikat, yaitu Levi’s, Lee, dan Wrangler. Pembahasan tentunya diawali dengan pembahasan model-model Levi’s mulai dari Levi’s 501 sebagai main line produksi Levi’s sampai model 201 yang merupakan versi bujet dari 501 (bisa dilihat dari penggunaan bahan yang berbeda dan branding patch menggunakan linen, dimana 501 menggunakan kulit). Model 501 pun dibahas tuntas evolusinya mulai dari model tahun 1901 yang masih tanpa belt loop dan blank selvage sampai ke model tahun 84 yang sudah tidak menggunakan selvage denim lagi.

Pembahasan model-model Levi's. Perhatikan penambahan red tab pada model 37.
Disini kita bisa lihat perkembangan detail model-model Levi’s yang sering terlewat seperti penambahan red tab pada tahun 1937 untuk meyakinkan pembeli bahwa Levi’s asli-lah yang memakai red tab. Jika kita perhatikan, pada awal pemasangan red tab, tulisan LEVIS hanya ada pada satu sisi, sementara sekitar tahun 54, tulisan LEVIS sudah berada pada kedua sisi tab. Tahun 37 memang salah satu tahun yg cukup penting bagi perkembangan model Levi’s 501. Selain penambahan red tab, akhirnya exposed rivet pada kantong belakang juga dihilangkan dan diganti dengan hidden rivet. Selain itu walaupun masih menyandang sebuah buckle back, suspender button pada model ini hilang dan tidak digunakan lagi untuk model-model 501 berikutnya.
Seperti yang sudah kita ketahui pula, bahwa pada awal tahun 40an, ketika perang dunia berlangsung, Levi’s pun ikut andil dalam perang dengan mengurangi penggunaan bahan untuk konstruksi jeansnya. Dari buku ini kita bisa lihat bahwa ada 2 model Levi’s pada saat perang dunia 2. Yang pertama adalah versi awal yaitu tahun 42-43 dimana hal yang menarik adalah tidak ada-nya patch dan red tab. Sementara itu model berikutnya yaitu tahun 44-46, memiliki detail yang lazim pada WW 2 model seperti hilangnya rivet di coin pocket, painted arc, dan doughnut button.
Beberapa orang bilang bahwa model tahun 47 adalah model 501 yang menjadi definisi 5 pocket pants sampai saat ini, 5 kantong, 5 belt loop, sebuah leather patch dan 6 buah rivet yang terlihat. Pada model tahun 66, Levi’s menghentikan pemakaian leather patch pada jeansnya, diganti dengan paper patch yang mudah rusak dan hancur apalagi jika dicuci menggunakan mesin. Pada model ini pula Levi’s mulai menggunakan bartack menggantikan hidden rivet untuk penguat  kantong belakangnya.
Mungkin kita sering mendengar kata-kata Levis Big E dan Small e. Hal ini menyangkut huruf yang digunakan Levi’s di red tab-nya. Semenjak pemasangan red tab, Levi’s selalu menggunakan semua huruf kapital untuk tulisannya. Sementara itu pada tahun 74, mungkin karena alasan branding, tulisan di red tab pun berubah menjadi LeVI’S dengan huruf e yang kecil. Sebuah jeans dengan tab Big E dipandang sebagai sebuah jeans yang vintage dan lebih berharga dibanding small e.
Jika kamu tertarik dengan pembahasan tiap model Levi’s, silahkan cek website Paul Trynka.


You Might Also Like

0 komentar: